Sabtu, 07 Januari 2012

TUNTUNAN PITRA YAJNA ( NGABEN )

KATA PENGANTAR


Om Swastyastu.
Dengan sangat rendah hati kami kemukakan, bahwa dalam penyajian isi tuntunan upacara Pitra Yajna, baik isi maupun pengungkapan makna filosofinya masih jauh dari harapan, namun tidak berlebihan kiranya dalam hati kami, tulisan ini akan dapat dijadikan pemandu atau sekedar mengingatkan hal-hal yang terlupakan dalam melaksanakan upacara Pitra Yajna.  
Keterbatasan/rasa tahu akan pengetahuan yang hanya sedaki kuku, mungkin akan berarti bila dibandingkan dengan tidak memilikinya sama sekali.
Kesemuanya demi sebuah pengabdian  dalam menjalankan Dharma Agama dan Dharma Negara. Semoga Hyang Widhi Wasa asung kretha nugraha.
Om Santi, Santi, Santi,Om....

“ ATIWA TIWA ”
PITRA SRADDHA PITRA YAJNA

Penganut Agama Hindu mempercayai adanya TUHAN YANG MAHA ESA ( IDA SANG HYANG WIDHI WASA ), dimana BELIAU sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur segala sesuatu yang ada tercipta di dunia.
Sebagaimana tujuan Agama Hindu, adalah untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani yang mana dalam Pustaka Suci WEDA disebutkan : MOKSARTHAM JAGADHITA YACA ITI DHARMAH, dengan pengertian Dharma atau Agama merupakan jalan untuk menacapai Moksa atau kebebasan Jiwatman yang langgeng terlepas dari Samsara Punarbhawa.
Sedangkan Jagadhita dicapai sebagai Abhyudaya dalam membina kemakmuran kehidupan bermasyarakat bernegara. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam pelaksanaan penghayatan hakekat kaidah Agama Hindu yang didasari tiga kerangka, yaitu : TATTWA atau filsafat, SUSILA atau etika norma-norma kehidupan dan UPACARA atau pelaksanaan ritual yang ditunjang dengan sarana upakara, sebagai wujud keikhlasan hati disebut SRADDHA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar